Jenis-jenis Ular Sawah: Ciri-ciri dan Cara Mengatasi
Ular sawah atau yang juga dikenal sebagai ular padi, merupakan salah satu jenis ular yang banyak ditemukan di daerah persawahan. Meskipun tidak berbahaya bagi manusia, keberadaannya dapat membahayakan tanaman padi dan hewan lainnya yang hidup di sawah. Oleh karena itu, penting bagi para petani untuk mengenali jenis-jenis ular sawah dan cara mengatasi keberadaannya. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis ular sawah yang perlu Anda ketahui:
Ular Sanca Kembang (Python reticulatus)
Ular sanca kembang atau python reticulatus merupakan salah satu jenis ular sawah terbesar yang dapat tumbuh hingga mencapai 10 meter. Ular ini memiliki warna kulit yang bervariasi, mulai dari cokelat hingga hitam dengan pola corak khas yang mirip dengan bunga. Ular sanca kembang biasanya memangsa mamalia seperti tikus, kelinci, dan burung-burung besar.
Untuk mengatasi keberadaan ular sanca kembang di sawah, para petani dapat melakukan beberapa cara, seperti memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat memangsa ular sanca kembang dengan menggunakan umpan seperti telur ayam atau bebek yang telah diberi racun.
Ular Kobra (Naja sputatrix)
Ular kobra atau naja sputatrix merupakan jenis ular sawah berbisa yang sangat berbahaya bagi manusia. Ular ini memiliki panjang tubuh antara 1-2 meter dengan warna kulit yang bervariasi, mulai dari cokelat hingga hitam. Ular kobra biasanya memangsa burung-burung kecil, tikus, dan serangga.
Untuk mengatasi keberadaan ular kobra di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat memangsa ular kobra dengan menggunakan umpan seperti tikus atau burung yang telah diberi racun.
Ular Tanah (Calamaria schlegeli)
Ular tanah atau calamaria schlegeli merupakan jenis ular sawah yang tidak berbahaya bagi manusia. Ular ini memiliki panjang tubuh antara 15-30 cm dengan warna kulit yang cokelat kehitaman. Ular tanah biasanya memangsa serangga dan cacing tanah.
Untuk mengatasi keberadaan ular tanah di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti rumput vetiver atau daun mint. Selain itu, para petani juga dapat mengumpulkan ular tanah dengan tangan dan melepasnya di tempat yang lebih aman.
Ular Siput (Acrochordus javanicus)
Ular siput atau acrochordus javanicus merupakan jenis ular sawah yang memiliki ciri khas kulit yang berbintik-bintik dan berlekuk-lekuk seperti kulit siput. Ular siput memiliki panjang tubuh antara 1-1,5 meter dan biasanya memangsa ikan dan katak.
Untuk mengatasi keberadaan ular siput di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat memangsa ular siput dengan menggunakan umpan seperti ikan atau katak yang telah diberi racun.
Ular Hijau (Trimeresurus albolabris)
Ular hijau atau trimeresurus albolabris merupakan jenis ular sawah berbisa yang berbahaya bagi manusia. Ular ini memiliki panjang tubuh antara 50-100 cm dengan warna kulit yang hijau dengan bintik-bintik putih. Ular hijau biasanya memangsa mamalia seperti tikus, kelinci, dan burung-burung kecil.
Untuk mengatasi keberadaan ular hijau di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat memangsa ular hijau dengan menggunakan umpan seperti tikus atau burung yang telah diberi racun.
Ular Bido (Boiga dendrophila)
Ular bido atau boiga dendrophila merupakan jenis ular sawah yang memiliki panjang tubuh antara 1-1,5 meter dengan warna kulit yang bervariasi, mulai dari hijau kecokelatan hingga hitam. Ular bido biasanya memangsa mamalia seperti tikus dan burung-burung kecil.
Untuk mengatasi keberadaan ular bido di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat memangsa ular bido dengan menggunakan umpan seperti tikus atau burung yang telah diberi racun.
Ular Anaconda (Eunectes murinus)
Ular anaconda atau eunectes murinus merupakan salah satu jenis ular sawah terbesar di dunia yang dapat tumbuh hingga mencapai 10 meter. Ular ini memiliki warna kulit yang bervariasi, mulai dari cokelat hingga hitam dengan pola corak yang khas. Ular anaconda biasanya memangsa mamalia seperti kijang dan babi.
Untuk mengatasi keberadaan ular anaconda di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat memangsa ular anaconda dengan menggunakan umpan seperti telur ayam atau bebek yang telah diberi racun.
Ular Petola (Ahaetulla prasina)
Ular petola atau ahaetulla prasina merupakan jenis ular sawah yang memiliki panjang tubuh antara 1-1,5 meter dengan warna kulit yang hijau. Ular petola biasanya memangsa serangga dan burung-burung kecil.
Untuk mengatasi keberadaan ular petola di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat mengumpulkan ular petola dengan tangan dan melepasnya di tempat yang lebih aman.
Ular Kepala Merah (Lycodon capucinus)
Ular kepala merah atau lycodon capucinus merupakan jenis ular sawah yang memiliki panjang tubuh antara 50-80 cm dengan warna kulit yang cokelat kehitaman dan bagian kepala yang berwarna merah. Ular kepala merah biasanya memangsa serangga, katak, dan tikus.
Untuk mengatasi keberadaan ular kepala merah di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat mengumpulkan ular kepala merah dengan tangan dan melepasnya di tempat yang lebih aman.
Ular Sisik (Gonyosoma oxycephalum)
Ular sisik atau gonyosoma oxycephalum merupakan jenis ular sawah yang memiliki panjang tubuh antara 1-1,5 meter dengan warna kulit yang bervariasi, mulai dari hijau hingga cokelat kehitaman. Ular sisik biasanya memangsa burung-burung kecil dan serangga.
Untuk mengatasi keberadaan ular sisik di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat memangsa ular sisik dengan menggunakan umpan seperti burung atau serangga yang telah diberi racun.
Ular Bunglon (Chrysopelea ornata)
Ular bunglon atau chrysopelea ornata merupakan jenis ular sawah yang memiliki panjang tubuh antara 1-1,5 meter dengan warna kulit yang bervariasi, mulai dari hijau hingga cokelat kehitaman. Ular bunglon biasanya memangsa burung-burung kecil dan serangga.
Untuk mengatasi keberadaan ular bunglon di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat memangsa ular bunglon dengan menggunakan umpan seperti burung atau serangga yang telah diberi racun.
Ular Kepala Kuning (Boiga cynodon)
Ular kepala kuning atau boiga cynodon merupakan jenis ular sawah yang memiliki panjang tubuh antara 1-1,5 meter dengan warna kulit yang bervariasi, mulai dari hijau hingga kehitaman. Ular kepala kuning biasanya memangsa mamalia seperti tikus dan burung-burung kecil.
Untuk mengatasi keberadaan ular kepala kuning di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat memangsa ular kepala kuning dengan menggunakan umpan seperti tikus atau burung yang telah diberi racun.
Ular Kecil (Elaphe radiata)
Ular kecil atau elaphe radiata merupakan jenis ular sawah yang memiliki panjang tubuh antara 50-80 cm dengan warna kulit yang cokelat kehitaman. Ular kecil biasanya memangsa serangga, katak, dan tikus.
Untuk mengatasi keberadaan ular kecil di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat mengumpulkan ular kecil dengan tangan dan melepasnya di tempat yang lebih aman.
Ular Kepala Emas (Elaphe carinata)
Ular kepala emas atau elaphe carinata merupakan jenis ular sawah yang memiliki panjang tubuh antara 50-80 cm dengan warna kulit yang cokelat kehitaman dan bagian kepala yang berwarna emas. Ular kepala emas biasanya memangsa serangga, katak, dan tikus.
Untuk mengatasi keberadaan ular kepala emas di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat mengumpulkan ular kepala emas dengan tangan dan melepasnya di tempat yang lebih aman.
Ular Kobra Kecil (Bungarus fasciatus)
Ular kobra kecil atau bungarus fasciatus merupakan jenis ular sawah berbisa yang berbahaya bagi manusia. Ular ini memiliki panjang tubuh antara 50-100 cm dengan warna kulit yang cokelat kehitaman dan bercorak garis-garis putih. Ular kobra kecil biasanya memangsa mamalia seperti tikus dan burung-burung kecil.
Untuk mengatasi keberadaan ular kobra kecil di sawah, para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver. Selain itu, para petani juga dapat memangsa ular kobra kecil dengan menggunakan umpan seperti tikus atau burung yang telah diberi racun.
Cara Mengatasi Keberadaan Ular Sawah
Setelah mengenali jenis-jenis ular sawah yang ada, para petani perlu mengetahui cara mengatasi keberadaannya di sawah. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Memasang Jaring Pengaman
Para petani dapat memasang jaring pengaman pada saluran air dan selokan di sekitar sawah untuk mencegah ular masuk ke dalam lahan. Jaring pengaman yang dipasang sebaiknya memiliki ukuran yang cukup rapat agar ular tidak bisa meloloskan diri.
2. Menanam Tanaman Pengusir Ular
Para petani juga dapat menanam tanaman pengusir ular seperti tanaman serai atau rumput vetiver di sekitar sawah. Tanaman pengusir ular ini memiliki aroma yang tidak disukai oleh ular dan dapat membuatnya menjauh dari lahan pertanian.
3. Memangsa Ular dengan Umpan Beracun
Jika keberadaan ular sawah terus mengganggu lahan pertanian, para petani dapat memangsa ular dengan menggunakan umpan seperti tikus, burung, atau ikan yang telah diberi racun. Namun, cara ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak membahayakan hewan lain yang hidup di sekitar sawah.
4. Mengumpulkan Ular dengan Tangan
Untuk jenis ular sawah yang tidak berbahaya dan tidak memiliki sifat agresif, para petani dapat mengumpulkannya dengan tangan dan melepasnya di tempat yang lebih aman, seperti di hutan atau di sungai yang jauh dari lahan pertanian.
Kesimpulan
Ular sawah merupakan salah satu hewan yang sering ditemukan di lahan pertanian. Meskipun keberadaannya tidak berbahaya bagi manusia, ular sawah dapat membahayakan tanaman padi dan hewan lainnya yang hidup di sawah. Oleh karena itu, para petani perlu mengenali jenis-jenis ular sawah yang ada dan cara mengatasi keberadaannya di sawah. Dengan begitu, lahan pertanian dapat ter